Iringan Keluarga AT Suharya selesai acara Misa menuju ke Rumah Abu Oasis Lestari
OLEH ANTON SUMARJANA
Karangan bunga di depan ruang persemayaman di Rumah Duka Oasis Lestari, itu ada tiap hari. Tapi kali ini tampak lebih banyak dari biasanya.
BERDERET KARANGAN BUNGA
Para kolega mengiriman karangan bunga sebagai ungkapan duka cita dan penghormatan kepada Almarhum AT Suharya, yang abu jenazahnya disemayamkan di RD Oasis Lestari, Sabtu-Senin 18 September 2020. Karangan bunga memenuhi tepi jalan utama masuk ke Rumah Duka Oasis Lestari dan selasar depan ruang persemayaman. Foto: Anton Sumarjana/Thetungkem.Com
Lebih dari dua ratus karangan bunga berjejer mulai dari bundaran kedua sampai bundaran ketiga, jalan utama masuk ke tempat Pelayanan Kedukaan Oasis Lestari.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat, untuk menyatakan duka cita kepada keluarga almarhum/ah, para kolega lazimnya mengirimkan karangan bunga. Ada yang dalam bentuk bunga papan atau standing flower. Khusus di Oasis Lestari bisa dalam bentuk karangan bunda digital.
Ratusan karangan bunga yang berjejer ini ditujukan kepada keluarga almarhum Athanasius Tossin Suharya (77 tahun).
PROSESI ATAU PERARAKAN ABU JENAZAH AT SUHARYA
Abu jenazah Almarhum AT Suharya dibawa dari RD Oasis Lestari menuju Kolumbarium Oasis Lestari untuk disimpan. Prosesi atau perarakan ini dilakukan sambil mendaraskan doa Salam Maria, dipimpin oleh Kepala Rumah Duka Oasis Lestari Sr Julia OSA. Foto: Anton Sumarjana/Thetungkem.Com
Athanasius Tossin Suharya adalah pengusaha tambang batubara pendiri Grup Usaha Baramulti. Alumni ITB ini meninggal di Singapura pada Sabtu 17 September, dan sudah diperabukan di Singapura.
Abu jenazah Athanasius Tossin Suharya disemayamkan di Rumah Duka Oasis Lestari, yang berlokasi di Jl Gatot Subroto Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten, selama tiga hari, Sabtu 26 September-Senin 28 September 2020.
DIRUT PT DANITA OASIS LESTARI ANIA DESLIANA
Dirut PT Danita Oasis Lestari, yang mengelola RD Oasis, Krematorium Oasis dan Kolumbarium Oasis memberi sambutan kepada keluarga AT Suharya dan para pelayat. Ania menyampaikan terimakasih atas kepercayaan kepada Oasis. Ia juga menjelaskan, Oasis memberi perhatian khusus kepada jiwa-jiwa almarhum yang disemayamkan, dikremasi dan disimpan Oasis dengan mengadakan misa arwah dan doa rosario pada setiap bulan, Pada masa Pandemi Covid 19 ini dilakukan secara live streaming.Foto: Anton Sumarjana/Thetungkem.Com
Pada Senin 28 September, dilakukan misa pelepasan abu, yang dipimpin Romo Robby Wowor OFM. Misa requem ini disiarkan secara live streaming. Selanjutnya, dengan diiringi doa Salam Maria, Romo Robby, istri almarhum Yuth Suharya dan putra-putrinya, keluarga besar dan para pelayat mengikuti prosesi menuju tempat penyimpanan abu di Kolumbarium Oasis Lestari.
Abu jenazah dalam guci yang indah itu disandingkan dengan abu jenazah keluarga besarnya. Keluarga ini menyewa satu dinding khusus, menjadi seperti makam keluarga besar.
KELUARGA AT SUHARYA /Foto : Anton Sumarjana/Thetungkem.com
Banyak orang yang merasa kehilangan sosok pengusaha tambang batubara ini. Salah satunya kelompok paduan suara yang beranggotakan para lansia, bernama PS Dialita. Kelompok vocal para lansia yang sudah tiga kali diundang ke pesta keluarga ini menulis dalam akun facebook PS Dialita. Dituliskan, semasa hidup almarhum sangat memperhatikan kehidupan lansia, baik yang ada di Panti Werda maupun yang di luar.
Menurut para anggota PS Dialita, almarhum mengajarkan putra putri dan karyawan untuk menghormati lansia. “Di kantor bisa jadi seorang pejabat, tetapi dalam pesta kita harus melayani lansia,” pesan Almarhum Suharya.
Penulis : Anton Sumarjana/TT.Com