Jl. Gatot Subroto Km 7-8, Jatake

pt.danita@gmail.com

‘One Stop Service’ Pelayanan yang Penuh Persaudaraan

Malam telah memasuki dini hari. Jenazah sendirian di setiap ruang semayam Rumah Duka Oasis Lestari. Di selasar rumah duka yang panjang dan lebar itu pun tak tampak ada orang. Hanya beratus papan bunga berjejer rapat bersandar di dinding pagar selasar.

TOMAS, petugas Front Office (FO) berkeliling ruang per ruang semayam. Ia mengecek segala sesuatunya. Lilin dan hio dipastikan masih menyala. Jika tak ada orang yang menjaga jenazah, Tomas mematikan sebagian lampu dan AC.

Tomas kembali ke FO. Telepon berdering. Dengan sigap Tomas mengangkatnya. “Selamat malam, saya Tomas, dengan Oasis Lestari, ada yang bisa saya bantu?” ujarnya dengan ramah.

Menjemput Jenazah

Seorang pria paroh baya baru saja kehilangan ayah tercinta. Dia mengontak Rumah Duka Oasis Lestari untuk menyemayamkan almarhum. Untunglah, masih ada ruang yang kosong. Selesai proses pendaftaran di FO, Tomas segera mengatur penjemputan jenazah di rumah sakit.

 Dua petugas rumah duka yang berjaga segera mempersiapkan peralatan penjemputan jenazah. Ada tandu jenazah untuk mengangkat jenazah dari pembaringan, masker dan sarung tangan untuk keamanan diri, serta kereta jenazah untuk membawa jenazah dari ruang perawatan ke ambulans.

Tomas juga mengontak sopir untuk mempersiapkan ambulan. Setelah  menerima Surat Keterangan Kematian dari rumah sakit, Tomas berkonsultasi dengan dokter rekanan rumah duka. Dokter menyatakan aman, petugas pun segera meluncur ke rumah sakit untuk mengambil jenazah.

            Tiba di rumah sakit petugas rumah duka berkoordinasi dengan keluarga dan petugas keamanan rumah sakit untuk pengambilan jenazah. Jenazah dievakuasi ke dalam ambulans lalu meluncur kembali ke rumah duka Oasis Lestari untuk disemayamkan.

Tiba di rumah duka jenazah yang masih dalam kondisi apa adanya itu ditempatkan di ruang transit, sementara petugas menyiapkan tempat untuk memandikan jenazah. Petugas FO menerima keluarga yang turut menghantar jenazah di ruang FO. “Kami mengucapkan salam dan turut berduka cita,”  kata Tomas.

Selanjutnya sebagai petugas FO, Tomas menjelaskan berbagai pilihan paket semayam kepada penanggungjawab keluarga. Di RD Oasis Lestari tersedia berbagai pilihan paket semayam (lihat Boks), dari mulai harga Rp 9,9 juta – Rp 49,8 juta. Delux seharga 29,9 juta. Setelah paham, keluarga dapat memilih jenis paket yang sesuai.

            Kadang Tomas menangkap kesedihan terpancar di wajah keluarga. Tomas menuturkan, kadang keluarga yang datang menangis tiada henti. “Saya diam dulu. Atau saya kasih minum dulu. Ketika sudah tenang dan yang bersangkutan memulai pembicaraan, baru saya tanyakan bagaimana rencana keluarga,” ujar Tomas.

            Petugas rumah duka, Yadi Supriadi (45 tahun) sering menjemput jenazah pada dini hari. Yadi menjelaskan, jam berapapun jenazah tiba di rumah duka, jenazah langsung ditangani. Pertama jenazah diturunkan dari ambulan lalu ditempatkan di transit. Jika jenazah akan disemayamkan, maka petugas FO meminta dokter untuk memberikan formalin. Setelah diformalin jenazah dimandikan lalu dirias. Selesai dirias, dilihat agamanya dulu. Jika almarhum beragama Katolik akan langsung dimasukkan kedalam peti, lalu ditempatkan di ruang semayam. Jika almarhum beragama Buddha, petugas perlu bertanya ke keluarga, jenazah akan langsung dimasukkan ke ruang semayam atau ditempatkan dulu di pokpohan. “Buddha itu unik, pakai hitung hitungan, ada waktu khusus jam berapa jenazah boleh masuk ruang semayam. Bakar hio pun ga boleh putus, harus menyala terus,” jelas Yadi, yang bekerja di rumah duka Oasis Lestari sejak 2007.

            Jenazah yang sudah selesai proses pemulasaraan (formalin, mandi, rias, pakaian), kemudian ditempatkan di ruang semayam. Waktu semayam menurut paket yang disediakan rumah duka Oasis Lestari selama tiga hari dua malam. Keluarga yang memerlukan dapat menambah waktu dan ruang ruang semayam. Rumah duka telah menyiapkan semua kebutuhan semayam, mulai dari pakaian luar dan dalam, dekorasi, bunga tabur, bunga salib, bunga lilin, bunga duka cita, makanan dan minuman, dan sarana ibadat. Jika keluarga kesulitan mencari pemimpin ibadat, rumah duka akan membantu mencarikannya, misalnya pastor, pendeta, dan pemimpin ibadat Buddha.

            Ada dua tujuan setelah selesai persemayaman, yaitu jenazah akan dimakamkan atau dikremasi. Jika dimakamkan Rumah Duka Oasis Lestari akan menghantar sampai ke pemakaman. Jika dikremasi rumah duka akan menghantar ke tempat kremasi (krematorium).

Mengkremasi 

Petugas pelayanan Krematorium Oasis Lestari Margaretha Linawati  menuturkan, saat jenazah datang dari rumah duka Oasis Lestari atau dari rumah duka luar, disambut di lobi. Petugas mempersilakan semua tamu yang hadir untuk memasuki aula melalui pintu depan, sedangkan jenazah diarahkan ke aula lewat pintu samping gedung krematorium.

Lina menjelaskan, di aula dilakukan ibadat menurut agama almarhum. Setelah selesai ibadat jenazah dimasukkan oven untuk proses pembakaran. “Jenazah harus masuk oven tepat waktu, karena mesin oven kami sudah terprogram komputer. Jika ada kelambatan waktu masuk oven, pintu oven bisa tidak terbuka,” terang Lina.

Sebelum peti jenazah didorong masuk ke dalam oven, peti jenazah disiapkan di atas holder. Untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, Lina mengajak hadirin menundukkan kepala saat peti jenazah bergerak masuk ke dalam oven. Seringkali jalannya peti jenazah ke dalam oven diiringi jerit tangis keluarga.

“Kremasi berlangsung selama dua jam, kepada bapak ibu dan saudara saudari terkasih kami persilakan menunggu di ruang keluarga atau tempat lain yang sudah kami sediakan,” pesan Lina kepada keluarga berduka. Petugas pelayanan akan menyampaikan kepada penanggungjawab untuk mengumpulkan semua anggota keluarga saat proses kremasi berakhir. “Kita lihat tulang dan menjelaskan kepada keluarga tulang itu akan digiling untuk penghalusan. Abu tulang ditempatkan di guci dan abu peti di kantong,” jelas Lina.

Selanjutnya, petugas pelayanan menerimakan abu di ruang  keluarga, baik abu tulang yang tersimpan di dalam guci dan abu peti yang tersimpan di dalam kantong. Keluarga akan melarung abu tulang dan abu peti di Ancol, atau PIK, atau Tanjungburung. Keluarga juga dapat menitipkan abu tulang di kolumbarium Oasis Lestari atau dibawa ke luar kota/luar negeri.

‘One Stop Servise’

Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari Bernadete Ania Desliana menjelaskan, Oasis Lestari merupakan tempat pelayanan kedukaan dengan konsep ‘One Stop Servise’. Seluruh proses pelayanan dimulai dari pendaftaran di FO. Setelah itu petugas Oasis Lestari akan menjemput, merawat, menyemayamkan di rumah duka. “Oasis Lestari melayani apakah jenazah akan dimakam atau dikremasi. Kalau dimakam kami akan membawa ke tempat pemakaman. Kalau dikremasi kami membawa ke tempat kremasi. Setelah itu abu jenazah akan dikubur di laut (larung) atau dihantar ke rumah abu. Itu yang dimaksud ‘One Stop Servise,” terang Ania Desliana.

Ania Desliana menambahkan, Oasis Lestari menyediakan semua kebutuhan kedukaan, meliputi makanan dan minuman, floris untuk nyekar, bunga tabur untuk dibawa ke kubur atau laut tempat pelarungan. “Kami juga melayani gali kerangka yang dilanjutkan kremasi,” tambahnya.

Konsep ‘One Stop Servise’ sesuai dengan visi dan misi Oasis Lestari. Yakni dengan pelayanan ‘One Stop Servise’ menjadikan Oasis Lestari sebagai pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pelayanan kedukaan. “Kami melayani dengan profesional dan penuh kasih, serta bermartabat. Kami tidak hanya melayani lalu selesai, tapi kami selalu mendoakan mereka jiwa jiwa ini dalam setiap peribadatan,” terang Ania Desliana.

 Tradisi ibadat untuk arwah telah berlangsung beberapa tahun di Oasis Lestari. Yaitu setiap Sabtu pertama diadakan misa arwah untuk mendoakan arwah orang beriman. Untuk almarhum yang beragama Buddha, diadakan peribadatan pada hari raya Cit Gwee dan Cengbeng.

Di kolumbarium pun tidak ada penyekatan per agama. “Waktu misa Katolik semua abu yang dititipkan di kolumbarium diberkati. Demikian pula waktu sembahyangan Buddha juga kami doakan semua,” tegas Ania.

Oasis Lestari menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan. Dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten, telah membangun pura prajapati sebagai sarana umat Hindu mengadakan upacara Ngaben. Bersama Yayasan Magabudi Kota Tangerang, telah beberapa kali mengadakan perayaan Cit Gwee dan Cengbeng.

            Oasis Lestari juga menjalin kerjasama dengan para pendeta dan para romo paroki-paroki untuk melayani umat di Tangerang dan sekitarnya. Dengan umat Muslim, Oasis Lestari bekerjasama dengan beberapa ustad yang bisa dipanggil jika ada almarhum yang beragama Islam.

            Ania Desliana menepis anggapan pelayanan di Rumah Duka Oasis Lestari itu mahal. Menurutnya, kesan mahal itu muncul karena masyarakat hanya melihat kemegahan gedung. “Pater Clemens pendiri Oasis Lestari membangun gedung yang tinggi, besar, dan megah bertujuan untuk menghargai martabat manusia dan memuliakan jiwa-jiwa yang dilayani di Oasis Lestari,” terang Ania.

Ania Desliana menegaskan biaya persemayaman di Oasis Lestari dapat dibicarakan secara kekeluargaan. Yang penting keluarga-keluarga berduka terlayani dulu. “Jangan takut dengan harga. Kami ada subsidi silang. Yang mampu dapat membantu yang kekurangan. Kami bertekad melayani almarhum dan keluarga berduka dengan penuh kasih persaudaraan, untuk memantaskan,  mendoakan dan mengenang yang tercinta,” tegasnya.

More from the blog

Motivasi untuk Mendekatkan Diri pada Tuhan

Pada Jumat Pertama, 2 Mei 2025, di Ruang Doa Griya Oase segenap insan Oasis Lestari yang beragama Katolik berkumpul untuk merayakan Misa Jumat Pertama....

Misa untuk Paus Fransiskus: Menjadi Manusia yang Inspiratif

Kamis, 24 April 2025, segenap Direksi, manajemen dan karyawan Oasis Lestari yang beragama Katolik  berkumpul di Ruang Doa Griya Oase untuk mengikuti Misa Kudus...

Selasar yang Lebar dan Panjang

Di depan tujuh ruang semayam Rumah Duka Oasis Lestari terbentang selasar yang memanjang dari ujung ke ujung. Panjang dan lebar menyatu dari Ruang Pine,...

Geranium, Toko Bunga di Oasis Lestari

Bunga adalah lambang keindahan, keharuman, kesucian, dan ungkapan cinta, kasih sayang, kebahagiaan di setiap moment kehidupan kita maupun ungkapan duka cita. Ungkapan duka cita dapat...
×

Selamat Datang

Anda terhubung dengan petugas Front Office  (24 jam)

×