Menjelang perayaan Hari Idul Fitri 1446 H, PT Danita Oasis Lestari yang mengelola rumah duka, krematorium, dan kolumbarium Oasis Lestari berbagi kasih dengan warga RW 05 Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Dilaksanakan di Oasis Lestari pada Senen, 24 Maret 2025.
Mulai pukul 09.00 Wib, warga yang telah memiliki KUPON dari Oasis Lestari satu persatu mendatangi area pelayanan rumah duka ini. Penerima bantuan kasih berjumlah 100 orang dari lima RT ( 28 orang per RT), ditambah marbot masjid dan mushola, dan pengurus RT/RW. Warga penerima bantuan didaftarkan oleh masing-masing ketua RT.
Kegiatan berbagi kasih ini rutin diadakan pada setiap tahun, bertepatan dengan momentum jelang Lebaran dan ulang tahun Oasis Lestari. Dirut PT Danita Oasis Lestari Ibu Ania Desliana, sebelumnya menerima para Ketua RT dan Ketua RW. Ibu Ania menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan warga sekitar (Warga RW 05 yang terdiri dari lima RT), dan berharap ke depan warga dan Oasis Lestari dapat bersama-sama menciptakan suasana kondusif di wilaya Jatake ini. Suasana yang aman dan damai akan membuat keluarga-keluarga berduka merasa nyaman berada di Oasis Lestari.
Ketua RW 05 Bapak Mustofa SH, MH juga menyampaikan terima kasih kepada Direksi, manajemen dan seluruh insan Oasis Lestari yang terus peduli dengan kehidupan warga sekitar. Dan setiap tahunnya mewujudkan rasa kepedulian itu dengan berbagi kasih dalam bentuk pembagian sembako.
Paket sembako berjumlah 100 kantong itu berisi beras 5 kg, minyak, gula, kopi, mie instan, teh, dll.
Malam telah memasuki dini hari. Jenazah sendirian di setiap ruang semayam Rumah Duka Oasis Lestari. Di selasar rumah duka yang panjang dan lebar itu pun tak tampak ada orang. Hanya beratus papan bunga berjejer rapat bersandar di dinding pagar selasar.
TOMAS, petugas Front Office (FO) berkeliling ruang per ruang semayam. Ia mengecek segala sesuatunya. Lilin dan hio dipastikan masih menyala. Jika tak ada orang yang menjaga jenazah, Tomas mematikan sebagian lampu dan AC.
Tomas kembali ke FO. Telepon berdering. Dengan sigap Tomas mengangkatnya. “Selamat malam, saya Tomas, dengan Oasis Lestari, ada yang bisa saya bantu?” ujarnya dengan ramah.
Menjemput Jenazah
Seorang pria paroh baya baru saja kehilangan ayah tercinta. Dia mengontak Rumah Duka Oasis Lestari untuk menyemayamkan almarhum. Untunglah, masih ada ruang yang kosong. Selesai proses pendaftaran di FO, Tomas segera mengatur penjemputan jenazah di rumah sakit.
Dua petugas rumah duka yang berjaga segera mempersiapkan peralatan penjemputan jenazah. Ada tandu jenazah untuk mengangkat jenazah dari pembaringan, masker dan sarung tangan untuk keamanan diri, serta kereta jenazah untuk membawa jenazah dari ruang perawatan ke ambulans.
Tomas juga mengontak sopir untuk mempersiapkan ambulan. Setelah menerima Surat Keterangan Kematian dari rumah sakit, Tomas berkonsultasi dengan dokter rekanan rumah duka. Dokter menyatakan aman, petugas pun segera meluncur ke rumah sakit untuk mengambil jenazah.
Tiba di rumah sakit petugas rumah duka berkoordinasi dengan keluarga dan petugas keamanan rumah sakit untuk pengambilan jenazah. Jenazah dievakuasi ke dalam ambulans lalu meluncur kembali ke rumah duka Oasis Lestari untuk disemayamkan.
Tiba di rumah duka jenazah yang masih dalam kondisi apa adanya itu ditempatkan di ruang transit, sementara petugas menyiapkan tempat untuk memandikan jenazah. Petugas FO menerima keluarga yang turut menghantar jenazah di ruang FO. “Kami mengucapkan salam dan turut berduka cita,” kata Tomas.
Selanjutnya sebagai petugas FO, Tomas menjelaskan berbagai pilihan paket semayam kepada penanggungjawab keluarga. Di RD Oasis Lestari tersedia berbagai pilihan paket semayam (lihat Boks), dari mulai harga Rp 9,9 juta – Rp 49,8 juta. Delux seharga 29,9 juta. Setelah paham, keluarga dapat memilih jenis paket yang sesuai.
Kadang Tomas menangkap kesedihan terpancar di wajah keluarga. Tomas menuturkan, kadang keluarga yang datang menangis tiada henti. “Saya diam dulu. Atau saya kasih minum dulu. Ketika sudah tenang dan yang bersangkutan memulai pembicaraan, baru saya tanyakan bagaimana rencana keluarga,” ujar Tomas.
Petugas rumah duka, Yadi Supriadi (45 tahun) sering menjemput jenazah pada dini hari. Yadi menjelaskan, jam berapapun jenazah tiba di rumah duka, jenazah langsung ditangani. Pertama jenazah diturunkan dari ambulan lalu ditempatkan di transit. Jika jenazah akan disemayamkan, maka petugas FO meminta dokter untuk memberikan formalin. Setelah diformalin jenazah dimandikan lalu dirias. Selesai dirias, dilihat agamanya dulu. Jika almarhum beragama Katolik akan langsung dimasukkan kedalam peti, lalu ditempatkan di ruang semayam. Jika almarhum beragama Buddha, petugas perlu bertanya ke keluarga, jenazah akan langsung dimasukkan ke ruang semayam atau ditempatkan dulu di pokpohan. “Buddha itu unik, pakai hitung hitungan, ada waktu khusus jam berapa jenazah boleh masuk ruang semayam. Bakar hio pun ga boleh putus, harus menyala terus,” jelas Yadi, yang bekerja di rumah duka Oasis Lestari sejak 2007.
Jenazah yang sudah selesai proses pemulasaraan (formalin, mandi, rias, pakaian), kemudian ditempatkan di ruang semayam. Waktu semayam menurut paket yang disediakan rumah duka Oasis Lestari selama tiga hari dua malam. Keluarga yang memerlukan dapat menambah waktu dan ruang ruang semayam. Rumah duka telah menyiapkan semua kebutuhan semayam, mulai dari pakaian luar dan dalam, dekorasi, bunga tabur, bunga salib, bunga lilin, bunga duka cita, makanan dan minuman, dan sarana ibadat. Jika keluarga kesulitan mencari pemimpin ibadat, rumah duka akan membantu mencarikannya, misalnya pastor, pendeta, dan pemimpin ibadat Buddha.
Ada dua tujuan setelah selesai persemayaman, yaitu jenazah akan dimakamkan atau dikremasi. Jika dimakamkan Rumah Duka Oasis Lestari akan menghantar sampai ke pemakaman. Jika dikremasi rumah duka akan menghantar ke tempat kremasi (krematorium).
Mengkremasi
Petugas pelayanan Krematorium Oasis Lestari Margaretha Linawati menuturkan, saat jenazah datang dari rumah duka Oasis Lestari atau dari rumah duka luar, disambut di lobi. Petugas mempersilakan semua tamu yang hadir untuk memasuki aula melalui pintu depan, sedangkan jenazah diarahkan ke aula lewat pintu samping gedung krematorium.
Lina menjelaskan, di aula dilakukan ibadat menurut agama almarhum. Setelah selesai ibadat jenazah dimasukkan oven untuk proses pembakaran. “Jenazah harus masuk oven tepat waktu, karena mesin oven kami sudah terprogram komputer. Jika ada kelambatan waktu masuk oven, pintu oven bisa tidak terbuka,” terang Lina.
Sebelum peti jenazah didorong masuk ke dalam oven, peti jenazah disiapkan di atas holder. Untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, Lina mengajak hadirin menundukkan kepala saat peti jenazah bergerak masuk ke dalam oven. Seringkali jalannya peti jenazah ke dalam oven diiringi jerit tangis keluarga.
“Kremasi berlangsung selama dua jam, kepada bapak ibu dan saudara saudari terkasih kami persilakan menunggu di ruang keluarga atau tempat lain yang sudah kami sediakan,” pesan Lina kepada keluarga berduka. Petugas pelayanan akan menyampaikan kepada penanggungjawab untuk mengumpulkan semua anggota keluarga saat proses kremasi berakhir. “Kita lihat tulang dan menjelaskan kepada keluarga tulang itu akan digiling untuk penghalusan. Abu tulang ditempatkan di guci dan abu peti di kantong,” jelas Lina.
Selanjutnya, petugas pelayanan menerimakan abu di ruang keluarga, baik abu tulang yang tersimpan di dalam guci dan abu peti yang tersimpan di dalam kantong. Keluarga akan melarung abu tulang dan abu peti di Ancol, atau PIK, atau Tanjungburung. Keluarga juga dapat menitipkan abu tulang di kolumbarium Oasis Lestari atau dibawa ke luar kota/luar negeri.
‘One Stop Servise’
Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari Bernadete Ania Desliana menjelaskan, Oasis Lestari merupakan tempat pelayanan kedukaan dengan konsep ‘One Stop Servise’. Seluruh proses pelayanan dimulai dari pendaftaran di FO. Setelah itu petugas Oasis Lestari akan menjemput, merawat, menyemayamkan di rumah duka. “Oasis Lestari melayani apakah jenazah akan dimakam atau dikremasi. Kalau dimakam kami akan membawa ke tempat pemakaman. Kalau dikremasi kami membawa ke tempat kremasi. Setelah itu abu jenazah akan dikubur di laut (larung) atau dihantar ke rumah abu. Itu yang dimaksud ‘One Stop Servise,” terang Ania Desliana.
Ania Desliana menambahkan, Oasis Lestari menyediakan semua kebutuhan kedukaan, meliputi makanan dan minuman, floris untuk nyekar, bunga tabur untuk dibawa ke kubur atau laut tempat pelarungan. “Kami juga melayani gali kerangka yang dilanjutkan kremasi,” tambahnya.
Konsep ‘One Stop Servise’ sesuai dengan visi dan misi Oasis Lestari. Yakni dengan pelayanan ‘One Stop Servise’ menjadikan Oasis Lestari sebagai pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan pelayanan kedukaan. “Kami melayani dengan profesional dan penuh kasih, serta bermartabat. Kami tidak hanya melayani lalu selesai, tapi kami selalu mendoakan mereka jiwa jiwa ini dalam setiap peribadatan,” terang Ania Desliana.
Tradisi ibadat untuk arwah telah berlangsung beberapa tahun di Oasis Lestari. Yaitu setiap Sabtu pertama diadakan misa arwah untuk mendoakan arwah orang beriman. Untuk almarhum yang beragama Buddha, diadakan peribadatan pada hari raya Cit Gwee dan Cengbeng.
Di kolumbarium pun tidak ada penyekatan per agama. “Waktu misa Katolik semua abu yang dititipkan di kolumbarium diberkati. Demikian pula waktu sembahyangan Buddha juga kami doakan semua,” tegas Ania.
Oasis Lestari menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan. Dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Banten, telah membangun pura prajapati sebagai sarana umat Hindu mengadakan upacara Ngaben. Bersama Yayasan Magabudi Kota Tangerang, telah beberapa kali mengadakan perayaan Cit Gwee dan Cengbeng.
Oasis Lestari juga menjalin kerjasama dengan para pendeta dan para romo paroki-paroki untuk melayani umat di Tangerang dan sekitarnya. Dengan umat Muslim, Oasis Lestari bekerjasama dengan beberapa ustad yang bisa dipanggil jika ada almarhum yang beragama Islam.
Ania Desliana menepis anggapan pelayanan di Rumah Duka Oasis Lestari itu mahal. Menurutnya, kesan mahal itu muncul karena masyarakat hanya melihat kemegahan gedung. “Pater Clemens pendiri Oasis Lestari membangun gedung yang tinggi, besar, dan megah bertujuan untuk menghargai martabat manusia dan memuliakan jiwa-jiwa yang dilayani di Oasis Lestari,” terang Ania.
Ania Desliana menegaskan biaya persemayaman di Oasis Lestari dapat dibicarakan secara kekeluargaan. Yang penting keluarga-keluarga berduka terlayani dulu. “Jangan takut dengan harga. Kami ada subsidi silang. Yang mampu dapat membantu yang kekurangan. Kami bertekad melayani almarhum dan keluarga berduka dengan penuh kasih persaudaraan, untuk memantaskan, mendoakan dan mengenang yang tercinta,” tegasnya.
Pada Jumat Pertama, 2 Mei 2025, di Ruang Doa Griya Oase segenap insan Oasis Lestari yang beragama Katolik berkumpul untuk merayakan Misa Jumat Pertama. Inilah kesempatan penting bagi semua yang hadir untuk memperdalam spiritual dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Misa Jumper ini dipersembahkan oleh Romo Andang SDB, dari biara SDB di Tiga Raksa Tangerang. Dalam homilinya, Romo Andang menyampaikan bahwa motivasi untuk mengikuti misa tidak hanya tentang mencari mukjizat kesembuhan, tetapi lebih dari itu, kita harus mencari motivasi yang benar, yaitu keselamatan. “Kita datang kepada Tuhan bukan hanya untuk mendapatkan kesembuhan fisik, tetapi untuk mencari keselamatan jiwa kita,” ujarnya.
Romo Andang juga berbagi tentang inspirasi awal menjadi imam, yaitu melihat pelayanan imam yang membawa orang-orang dekat dengan Tuhan. “Saya tertarik menjadi imam karena melihat pelayanannya yang membawa orang-orang dekat dengan Tuhan, di mana kita semua diselamatkan,” katanya.
Romo Andang juga mengajak segenap insan Oasis lestari untuk bersyukur atas kesempatan bergabung di tempat pelayanan kedukaan ini. Sebab, menurut Romo Andang, Lembaga Oasis Lestari, ini memiliki tujuan untuk membawa keselamatan bagi jiwa-jiwa almarhum melalui pelayanan yang diberikan.
Di ujung misa, umat melanjutkan dengan Kebaktian Penghormatan kepada Sakramen Mahakudus. Bulan Mei yang merupakan Awal Bulan Maria juga menjadi kesempatan bagi umat untuk memohon perlindungan dan berkat dari Bunda Maria.
Kamis, 24 April 2025, segenap Direksi, manajemen dan karyawan Oasis Lestari yang beragama Katolik berkumpul di Ruang Doa Griya Oase untuk mengikuti Misa Kudus dalam rangka mendoakan Paus Fransiskus yang wafat pada Senin 21 April kemarin. Misa dipimpin oleh Romo Stefanus Ruswan Budi Sunaryo MSF, Wakil Direktur Utama PT Danita Oasis Lestari. Dalam homilinya Pastor Ruswan menekankan pentingnya menjadi manusia atau pemimpin yang inspiratif.
Romo Ruswan mengulas sosok Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin yang inspiratif. Paus Fransiskus dikenal karena kepemimpinannya yang penuh kasih dan melayani. Pastor Ruswan mengajak umat untuk menjadi inspiratif dalam kehidupan sehari-hari, tidak harus dengan melakukan hal-hal luar biasa, tetapi dengan melayani sepenuh hati seperti Kristus.
“Pemimpin yang inspiratif bukan hanya mereka yang memiliki jabatan tinggi, tetapi juga kita sebagai individu yang memimpin diri sendiri dan keluarga,” kata Romo Ruswan. “Kita sudah menjadi inspiratif belum? Kita sudah menjadi murid Kristus yang inspiratif belum?”
Misa Kudus ini menjadi kesempatan bagi umat untuk merefleksikan diri dan mencari cara untuk menjadi inspiratif bagi orang lain. Semoga dengan mengenang Paus Fransiskus, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan inspiratif bagi sekitar kita.
Di depan tujuh ruang semayam Rumah Duka Oasis Lestari terbentang selasar yang memanjang dari ujung ke ujung. Panjang dan lebar menyatu dari Ruang Pine, Primerose, Rosemary. Amarilis, dan Yarrow, hingga Ruang Edelweis dan Rudbeckia.
Selasar, atau boleh disebut juga lorong atau serambi yang panjang dan lebar ini memberi keleluasaan bagi keluarga untuk menyediakan tambahan kursi dan meja bagi para tamu yang datang untuk menyampaikan duka cita.
Hanya di RD Oasis Lestari terdapat selasar seleluasa ini. Keluasan ini sangat memungkinkan jika almarhum yang semayam di RD Oasis Lestari adalah anggota TNI, POLRI atau kedinasan, baik yang masih aktif atau veteran. Di selasar ini sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan upacara pelepasan jenazah secara militer atau kedinasan.
Tampak dalam gambar suasana upacara pelepasan di selasar rumah duka. Tempat upacara tampak longgar tidak berdesakan, sehingga upacara dapat dilaksanakan dengan penuh hormat dan khitmat. Hanya di RD Oasis Lestari ada kemewahan seperti ini. Tempat sangat mendukung untuk dilaksanakan upacara pelepasan secara kedinasan dengan penuh hormat dan agung.
Bunga adalah lambang keindahan, keharuman, kesucian, dan ungkapan cinta, kasih sayang, kebahagiaan di setiap moment kehidupan kita maupun ungkapan duka cita.
Ungkapan duka cita dapat berbentuk papan bunga, bunga standing (untuk mempercantik ruang semayam, dan bunga digital (untuk alasan ekonomis dan ecogreen, tanpa mengurangi pesan dan artinya)
Semua kebutuhan akan bunga segar di Oasis Lestari dilayani oleh Geranium Florist. Untuk keperluan persemayaman, Geranium Florist menyediakan bunga salib (disadarkan di peti jenazah bagian depan), bunga lilin (diletakkan di meja depan peti jenazah), bunga tabur seperti mawar dan daun pandan (ditaburkan dalam bentuk hati di depan peti jenazah), dan bunga mawar, melati dalam keranjang. Geranium juga menyiapkan pelayanan standing flower.
Tak hanya keperluan persemayaman, Geranium juga menyiapkan bunga potong yang segar untuk kebutuhan keluarga yang berziarah dan berdoa di rumah abu/kolumbarium. Bagi keluarga yang mengadakan Misa atau Ibadat peringatan arwah di Ruang Doa, Geranium menyediakan rangkaian bunga untuk menghias altar. Yang hendak melarung abu jenazah ke laut, Gernium telah menyiapkan bunga tabur untuk dibawa ke tempat pelarungan. Semua rangkaian ini adalah bunga segar.
Oasis Lestari bekerjasama dengan Digiflora untuk menyediakan layanan bunga digital. Jika Anda hadir di Oasis Lestari, maka cukup dengan menghubungi petugas di Front Office, Geranium siap melayani segala jenis kebutuhan bunga kedukaan baik bunga segar dan bunga digital dalam tempo sesegera mungkin.
Semua kebutuhan bunga duka, silakan kontak petugas FO 0858 8808 2838
Bagi umat Katolik, mendoakan arwah/jiwa dari mereka yang telah berpulang itu sangatlah penting. Praktik ini telah berlangsung secara turun-temurun, menjadi tradisi yang melekat dalam keseharian umat Katolik.
Tradisi peringatan orang meninggal yang dipraktikkan secara umum di kalangan umat Katolik adalah mendoakan arwah orang meninggal pada setiap tanggal 2 Nopember, sehari setelah Hari Raya semua Orang Kudus pada 1 Nopember. Tradisi ini bertujuan untuk memberi penghormatan dan mendoakan arwah atau jiwa dari mereka yang telah berpulang. Peringatan Hari Arwah Orang Beriman dilakukan dengan misa kudus di semua gereja, dan juga di pemakaman.
Tradisi peringatan arwah juga dilakukan dalam keluarga-keluarga, ditujukan untuk mendoakan arwah dari anggota keluarga yang telah berpulang atau leluhur. Tradisi mendoakan arwah dalam keluarga ini dilakukan dari waktu tiga hari, tujuh hari, 40 hari, dan 100 hari sejak hari meninggalnya. Dilanjutkan pada setahun, dua tahun dan ditutup dengan seribu hari.
Oasis Lestari menyediakan ruang doa yang dapat dipergunakan oleh keluarga-keluarga untuk mengadakan misa peringatan arwah. Ruang Doa yang berada di Griya Oase ini berkapasitas sekitar 30 orang. Jika keluarga menghendaki ruang yang lebih luas, dapat menggunakan ruang semayam di saat kosong tidak ada jenazah yang semayam.
Keluarga-keluarga yang membutuhkan Ruang Doa atau Ruang Semayam untuk mengadakan Misa Arwah, dapat menghubungi petugas Front Office (FO) di Nomor 0858 8806 2838
Patung kematian yang membahagiakan. Patung ini menggambarkan peristiwa ketika Yusuf meninggal di pangkuan Maria dan Yesus.
Banyak umat Katolik berdevosi kepada Keluarga Kudus menggunakan patung kematian yang membahagiakan ini sebagai sarana doa. Dan doa mereka terkabulkan.
Yusuf adalah keturunan Daud. Dia adalah suami Maria yang bekerja sebagai tukang kayu. Dikisahkan dalam Alkitab. Yusuf dan Maria yang tengah mengandung datang ke kota Daud untuk mendaftarkan diri. Di sebuah gua tempat para gembala mengkandangkan ternaknya, Maria melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yesus. Para gembala dan tiga raja dari Timur adalah orang-orang yang datang pertama kali menjumpai bayi Yesus
Yususf membawa Maria dan bayi Yesus mengungsi ke Mesir untuk menghindari petaka, akibat perintah Raja Herodes untuk membunuh semua bayi laki-laki.
Yusuf yang lahir pada 30 SM, wafat pada tahun 20 M, di pangkuan Maria dan Yesus. Peristiwa kematian yang membahagiakan, digambarkan dalam patung Kematian yang Membahagiakan ini.
Tersedia patung Kematian yang Membahagiakan di Oasis Lestari.
Jadikan patung ini sebagai sarana devosi kepada Keluarga Kudus. Yang berminat, hubungi petugas Front Office Oasis Lestari di nomor : 0858 8806 2838
Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kedukaan bagi jemaat, Gereja International Full Gospel Fellowship (IFGF) do Jl Rinjani Lippo Karawaci menjalin kerjasama dengan Rumah Duka Oasis Lestari. Ibu Yuli dari Gereja IFGF bertemu dengan Direksi PT Danita Oasis Lestari yang diwakili Ibu Ania Desliana (Dirut) dan Bapak Petrus Supriyono (Direktur SDM Umum), Kamis, 10 April 2025. Dalam kesempatan ibu, Ibu Yuli menyampaikan pesan dari Pastor Ando Gunawan bahwa kedua belah pihak perlu lebih meningkatkan bentuk kerjasama dari yang selama ini sudah terjalin. Dengan demikian jemaat yang mengalami kedukaan lebih terlayani.
“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Ayat 8 dari Bacaan Injil Markus 7:1-13 pada SELASSA PEKAN BIASA V; Peringatan Santo Paus Gregorius II)
ORANG FARISI DAN PARA AHLI TAURAT MELAKUKAN KESALAHAN KARENA MENEMPATKAN TRADISI MANUSIA DI ATAS PERNYATAAN ILAHI. YESUS MENENTANG TRADISI YANG TIDAK SESUAI DENGAN FIRMAN ALLAH. TRADISI HARUS DILANDASKAN PADA KEBENARAN YANG SESUAI DENGAN YANG TERDAPAT DALAM ALKITAB.
Ya Allah Bapa, kami mohon, jagalah dan lindungilah hidup kami dan perkenankanlah kami mengalami daya sabda-Mu itu. Amin.
LINK MISA: PK.06.00 WIB KATEDRAL BANDUNG: https://www.youtube.com/live/zh4JP5BizwY?si=4JeJ3MQUXr4a78Ns
????️PKL. 00.00 WIB: HARI KESEBELAS BULAN FEBRUARI LUMEN CAHAYA INDONESIA: “MERASA PALING BENAR” LINK: https://youtu.be/jwoaYV4QXhE
????PKL. 06.00 WIB: GO-WORRY 11 FEBRUARI 2025; Sebuah renungan harian bersama Romo Kristoforus Lucky Nikasius, Pr LINK: https://youtu.be/DGgiy2ASwHE
????PKL. 17.00 WIB: SEPUTAR HIDUP: “SEMINAR KASIH, TUBUH & SEKSUALITAS PERSPEKTIF IMAN KATOLIK” Launching Buku Tubuhku Rindu Pada-MU LINK: https://youtu.be/2n4l8Nmi7IQ
⛪PKL. 18.00 WIB: MISA SELASA PEKAN BIASA V – Live dari Gereja Katedral Jakarta LINK: https://youtube.com/live/0f7z-QeCfLg
????PKL. 19.00 WIB: WEBINAR IKAFITE: ”TETAP SETIA DALAM UNTUNG & MALANG, PRAKSIS CINTA YANG TAK LEKANG” Bersama:
Romo Dr. A. Catur Raharso, Pr (Pakar Hukum Gereja, Vikaris Yudisial dan Tribunal Keuskupan Malang)
Dr. Theresia Indira Shanti, M. SI. (Dosen Unika Atma Jaya Jakarta)
Romo Dr. B.R. Agung Prihartana, MSF (Pastoral Perkawinan & Pembimbing Bina Keluarga)
Dr. Ir. FX. Sunar Wibowo, M.SC (Doktor Psikologi, Pegiat Bina OMK) LINK: https://youtube.com/live/zqEeTiAdPI8
⛪PKL. 20.00 WIB: LIVE DARI AMERIKA, MISA HARI SELASA Disiarkan langsung dari Our Lady of The Angels Chapel Irondale LINK: https://youtube.com/live/x8BO_QcdPB0
Silakan Share Ayat HIIDUP ini. Terima kasih???? Tuhan memberkati Anda sekeluarga. Amin
Ibu Ania Desliana, Pak Petrus Supriyono dan Ibu Yuli